Sumber foto : wikipedia
Kisah Hidup Genghis Khan
Siapa yang tak kenal dengan nama Genghis khan, Sang pemimpin terhebat dalam sejarah dunia yang lahir dari pasangan Yesugei (ayah) dan Hoelun (ibu) pada tahun 1162 di Daeliun, Buldagha yang terletak tidak jauh dari sungai Onon, Mongolia. Genghis khan sendiri memiliki nama kecil “Temujin” yang artinya besi, nama tersebut diambil dari nama musuh ayahnya yang terkalahkan di medan perang. Genghis Khan merupakan anak sulung dari 5 bersaudara, saudara-saudaranya bernama Juchi Khassar, Khachium Ulchi, Tenege Ochigin dan Taimulun. Ayah Temujin adalah seorang anak dari kepala suku Kiyat-Borjigid dan merupakan pempimpin dari suku tersebut, sedangkan ibu Temujin adalah seorang wanita yang memiliki kecerdasan dan kecakapan yang memumpuni.
Temujin hidup di lingkungan yang keras di masa dinasti Jin, ia selalu melihat perseteruan antarsuku di wilayahnya, karena pertumpahan darah dan penjarahan dimana-mana inilah yang membuat Temujin ingin menyatukan suku-suku bangsa Mongol. Perangai buruk mereka pada saat itu membuat bangsa mongol disebut sebagai bangsa yang barbar. Selain dari pada itu, kakek buyut Temujin (Kabul Khan) mati terbunuh oleh kaisar dari dinasti Jin yang kelak membuat Temujin merebut wilayah tersebut.
Di usianya yang remaja, Temujin dinikahkan oleh ayahnya dengan putri Raja Khongirad yang bernama Borte dari Desa Chan yang berasal dari suku Uighur. Namun, tidak lama setelah pernikahan putra sulungnya, Yesugei meninggal karena diracuni oleh suku Tartar yang telah lama memiliki dendam kepada Yesugei. Setelah kejadian tersebut suku-suku mongol kembali tercerai-berai karena tidak ada lagi pemimpin yang dapat membuat perlindungan bagi mereka. Bahkan, suku Taiyichi yang awalnya bersumpah untuk selalu setia kepada Yesugei malah bergabung ke suku lain dengan membawa harta seperti hewan ternak milik Yesugei. Namun suku Taiyichi memiliki kekhawatiran terhadap Temujin kelak, mereka takut Temujin akan balas dendam sehingga mereka merencanakan untuk membunuh Temujin. Namun, Temujin dapat meloloskan diri setelah penangkapan atas dirinya yang dilakukan oleh suku tersebut.
Kejadian tersebut membuatnya terus bangkit dan belajar sehingga sampailah pada titik dimana Temujin diangkat menjadi pemimpin muda di kelompoknya. Selama ia memimpin banyak rintangan yang harus ia lewati salah satunya adalah pembebasan istrinya yang menjadi tawanan dengan bantaun Tugril seorang kepala suku kerayit yang merupakan teman dekat ayah Temujin. Setelah kemenangan mereka dalam membebaskan istrinya, Temujin bekerja sama dengan Tugril untuk memerangi suku tartar dan mereka berhasil mengalahkan pemimpinnya. Kemenangan-kemenangan ini membuat Temujian semakin bertambah kuat serta mampu menghancurkan dinasti-dinasti besar pada masa itu seperti Dinasti abbasiyah di Baghdad, Dinasti Jin dan Song di Cina dan wilayah lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar